L i d a h B u a y a Kanker dan AIDS pun Takluk Oleh: Ir. Rostita Nenek-nenek kita dulu berambut panjang dan bersanggul. Rambut mereka lebat dan kuat. Sanggul dibuat dari rambut sendiri yang hitam dan tebal. Kalau ditanya apa rahasianya? Lidah buaya. Memang, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal khasiat lidah buaya sebagai penyubur rambut. Manfaat lidah buaya yang paling utama memang adalah penyubur rambut, mengatasi rontok, membuat rambut lebat, berkilau, indah, sempurna! Tapi, manfaat lidah buaya bukan hanya mempercantik rambut. Kecantikan wajah juga bisa didapat dari lidah buaya. Mena Suvari, bintang Hollywood yang dikenal dijuluki Miss American karena pernah membintangi film berjudul American Beauty, American Pie dan American Virgin mengaku tergila-gila pada gel lidah buaya. “Olesan gel lidah buaya langsung pada kulit wajah membuat kulit indah bersinar, meski tanpa polesan make up. Ibu mengajari saya merawat wajah memakai lidah buaya.” Chintami Atmanagara sekarang akrab dengan lidah buaya. Menurut Chintami, lidah buaya tidak hanya membuat kulit kencang, bebas jerawat dan halus, tapi juga membuat badan segar. Bagi Chintami, lidah buaya memang bukan hanya obat oles wajah, tapi daging lidah buaya disantap dalam bentuk jus. Jus lidah buaya resep sendiri kini menjadi minuman favoritnya dan disukai peserta senam di sanggar senamnya. Resepnya diciptakan sendiri oleh Chintami. Caranya tidak terlalu rumit. Rasanya sangat segar. Lidah buaya memang bisa dimakan. Di Pontianak yang merupakan sentra perkebunan lidah buaya, lidah buaya diolah menjadi berbagai makanan yaitu manisan, minuman, dodol, cendol, bahkan rendang lidah buaya. Di negara-negara lain, lidah buaya diproses khusus menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman guna mendapatkan nutrisi sehat yang terdapat dalam lidah buaya. Lidah buaya mengandung lebih dari 200 nutrisi yang secara bersama-sama bermanfaat untuk membantu sistem kekebalan tubuh.
Sifat Gel Lidah Buaya Antiseptik: pembersih alami dan mengobati luka dengan cepat · Antipuritik: penghilang rasa gatal. · Anestetik: pereda rasa sakit. Afrosidak: pembangkit gairah seksual. Antipiretik: penurun rasa panas. Anti jamur, anti virus dan anti bakteri: berasal dari kandungan saponin. · Anti inflamasi: mengurangi radang dan rasa sakit, sekaligus mempercepat penyembuhan dan meningkatkan aliran darah pada bagian yang terluka. Dengan sifat-sifat tersebut, tidak heran lidah buaya efektif mengobati luka gores, luka bakar, bengkak, sakit otot, terkilir, bisul, jerawat, mendinginkan kulit yang tersiram air panas dan segala masalah kulit. Sementara, sifat anti bakteri, anti jamur dan anti virus memungkinkan lidah buaya mengobati berbagai penyakit, termasuk maag, sembelit, ambeien, kolesterol, diabetes, bronkitis, radang tenggorokan, radang usus buntu, rematik, flu/pilek. Lidah Buaya dan Kanker Karena berperan memicu sistem kekebalan tubuh sebagai respon terhadap antigen (elemen asing dalam tubuh), lidah buaya paling berpotensi untuk perawatan penderita kanker. Meskipun belum ada pihak yang memastikan lidah buaya adalah obat kanker, dari sejumlah penelitian dalam 30 tahun terakhir memperlihatkan lidah buaya memiliki efek anti kanker yang mengagumkan. Lidah buaya mempercepat respon kekebalan tubuh terhadap sel-sel kanker, membantu pertumbuhan sel-sel baru yang sehat, dan mempersempit ruang gerak penyebab kanker sehingga tubuh mampu merevitalisasi diri smelawan sel-sel kanker. Jika dilakukan terapi dengan cara radiasi atau kemoterapi terhadap penderita kanker, lidah buaya akan membantu meminimalisasi kerusakan pada tubuh yang disebabkan oleh kedua terapi tersebut. Radiasi dan kemoterapi sendiri mengakibatkan rusaknya sel-sel yang sehat—khususnya sel-sel kekebalan—yang ironisnya sangat diperlukan dalam proses penyembuhan. Lidah Buaya dan AIDS Pada tahun 1988, Dr. Terry Pulse melakukan uji coba terapi lidah buaya terhadap 29 pasien AIDS, yang dibagi menjadi 3 golongan infeksi. Setelah 6 bulan, kondisi semua pasien menjadi lebih baik Benar-benar ada peningkatan kondisi kesehatan pada semua pasien, termasuk peningkatan kondisi kulit setelah terapi dilakukan selama 90 hari. Setelah 180 hari, kondisi semua pasien memuaskan.” Sebelum Dr. Terry Pulse, Kepala Departemen Patologi, Rumah Sakit Pusat Dallas-Fort Worth, Dr. H. Reginald McDaniel, melakukan uji coba terapi lidah buaya terhadap 15 pasien AIDS pada tahun 1987. Ia memaparkan hasilnya: “Setelah 6 bulan, kondisi 6 pasien berat mengalami peningkatan sebesar 20 persen, sementara pasien AIDS dengan gejala ringan, mengalami peningkatan kesehatan sampai 71 persen. Gejala-gejala yang dialami penderita AIDS seperti deman, berkeringat pada malam hari, dan diare berkurang pada semua pasien.” “Lidah buaya bagi pengidap AIDS bagaikan insulin untuk penderita diabetes. “ Dr. Terry Pulse, Texas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar